Senin, 27 Juli 2009

BAHAN AJAR SENI RUPA KELAS VII SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Standar Kompetensi : Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar : Jenis Karya Seni Rupa Terapan Daerah Jawa Barat

RINGKASAN MATERI :

1. Pengertian Seni

Kehadiran seni dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan oleh manusia. Seni melekat pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Selama ini bila kita berbicara tentang seni, hanya berasosiasi dengan hal-hal yang indah saja. Tetapi seni lebih dari sekedar sesuatu yang indah.

Kita dapat menyadari bahwa pada diri setiap manusia sudah diberikan anugrah secara kodrati berupa CIPTA (pikiran), RASA (perasaan) dan KARSA (keinginan). Hal itulah yang mendasari manusia untuk berkarya sesuai dengan kebutuhannya.

Banyak pakar berpendapat tentang pengertian seni. Berikut ini kita dapat menganalisis beberapa batasan seni.

1. Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pengertian seni dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: (1) halus atau lembut; (2) seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya dan keindahannya) seperti tari, lukis, ukir dan sebagainya; (3) kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); (4) orang yang berkesanggupan luar biasa.

2. Seni menurut Ki Hajar Dewantara.

Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

2. Seni menurut Drs. Sudarmadji.

Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Agung merupakan pengejawantahan pribadi kreatif yang telah matang. Takjub adalah getaran emosi yang terjadi karena adanya rangsangan yang kuat dari sesuatu yang agung. Sedangkan haru adalah perasaan yang dimulai dari simpati dan empati yang kemudian dilebur menjadi terpesona.

3. Seni menurut Ensiklopedia Indonesia.

Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkannya.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seni merupakan aktifitas batin atau daya imajinasi manusia yang diungkapkan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang menikmatinya.

2. Jenis-jenis Seni

Seni berdasarkan media penyampaiannya dapat dibagi menjadi 5 macam:

1) Seni Rupa :

Karya seni ini diungkapkannya lewat media rupa (visual).

Contohnya lukisan, patung, seni kerajinan tangan dan lain-lain.

2) Seni Musik :

Karya seni ini diungkapkannya lewat media suara.

Contohnya seni vokal dan instrumental.

3) Seni Tari :

Karya seni ini diungkapkannya lewat media gerak.

Contohnya seni tari, sendratari dan lain-lain.

4) Seni Sastra :

Karya seni ini diungkapkannya lewat media bahasa.

Contohnya puisi, cerpen dan lain-lain.

5) Seni Drama / Teater :

Karya seni yang diungkapkan lewat suatu naskah atau cerita yang diragakan.

Contohnya : teater daerah atau tradisional, teater modern dan lain-lain.

3. Pengertian Seni Rupa

Seni Rupa (visual art) merupakan cabang seni yang mengungkapkan pengalaman-pengalaman artistiknya lewat media dua dimensional atau tiga dimensional yang biasa dihayati dengan indra penglihatan, seperti :

1) Seni Lukis

Yaitu karya seni rupa yang pengungkapannya lewat media dua dimensional.

2) Seni Patung

Yaitu karya seni rupa yang pengungkapannya lewat media tiga dimensional.

3) Seni Kriya

Yaitu jenis karya seni rupa yang memerlukan keterampilan tangan yang tinggi. Contohnya: Anyaman, ukir kayu, kramik, dan lain-lain.

4) Seni Dekorasi

Yaitu jenis karya seni rupa yang lebih cenderung dalam kegiatan menghias, baik interior maupun eksterior.

5) Seni Grafis

Yaitu jenis karya seni rupa yang erat kaitannya dengan kegiatan cetak-mencetak.

6) Seni Reklame

Yaitu jenis karya seni rupa yang dimanfaatkan sebagai propaganda.

Contohnya: Poster, iklan, spanduk, dan lain-lain.



4. Seni Rupa Menurut Wujudnya

Karya seni rupa menurut wujudnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam :

a. Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dua ukuran panjang dan lebar. Karya seni rupa ini hanya dapat dihayati dari satu arah yaitu dari depan.

Contohnya: seni lukis, seni ilustrasi, seni batik seni grafik, sketsa dan lain-lain.

b. Seni Rupa Tiga Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran panjang, lebar dan tinggi atau tebal (mempunyai volume). Karya seni rupa ini dapat dinikmati atau dihayati dari beberapa arah pandang.

Contohnya: seni patung, seni kriya, seni bangunan, seni dekorasi, seni taman dan lain-lain.

5. Karya Seni Rupa Menurut Fungsi atau Manfaatnya

Seni besar sekali manfaatnya dalam kehidupan manusia, baik dapat dirasakan secara langsung ataupun tidak.

Di bawah ini diuraikan dua jenis fungsi seni:

1) Seni Rupa Murni (Fine Art)

Karya seni rupa ini diciptakan dengan bebas tanpa memperhitungkan segi fungsi atau manfaat. Seniman atau pelukis menciptakan karya seni ini dengan bebas mengekspresikan isi hati atau idenya. Karya seni murni ini berfungsi sebagai fungsi individual.

Fungsi individual artinya karya seni ini dibuat hanya untuk memenuhi kepuasan, kesenangan dan kebutuhan pribadi, baik kebutuhan emosional maupun kebutuhan fisik.

Jenis karya seni rupa ini contohnya: seni lukis, seni patung, seni grafika dan sebagainya.

2) Seni Rupa Terapan atau Seni Pakai (Apllied Art)

Karya seni rupa ini diciptakan selain mempertimbangkan unsur estetika juga untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis karya seni rupa ini contohnya: seni bangunan, perabot rumah tangga, kendaraan, seni taman, reklame, ilustrasi, seni kerajinan, tata rias dan busana, seni batik dan lain-lain.

Karya seni terapan dapat berfungsi sebagai fungsi sosial.


Karya Seni Rupa sebagai Fungsi Sosial

Seseorang atau seniman dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari masyarakat. Seniman sangat memerlukan masyarakat begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, seniman dalam menciptakan karya seninya selalu memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan atau kegiatan kemasyarakatan. Dengan kata lain, seni berfungsi untuk memenuhi kebutuhan orang lain atau masyarakat.

Di bawah ini beberapa contoh karya seni yang berfungsi sosial :

a. Fungsi Sosial di Bidang Agama

Fungsi sosial dalam bidang agama terutama berkaitan dengan kebutuhan atau kegiatan peribadatan.

Alat-alat dan tempat-tempat peribadatan dirancang sedemikian rupa dengan mempertimbangkan unsur artistik sehingga dapat menimbulkan rasa sejuk, suci, agung, berwibawa, sehingga manusia yang melakukan peribadatan tersebut merasa khusu dan betah menggunakan tempat tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini :





b. Fungsi Sosial di Bidang Pendidikan

Pendidikan bertujuan antara lain untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur dan bersikap sopan santun. Seni dapat memberikan manfaat untuk mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah menjadi lebih baik. Melalui kegiatan pendidikan dan apresiasi seni, kebutuhan otak kanan manusia dapat seirama dan seimbang dengan otak kiri.

Perhatikan Gambar berikut ini.


c. Fungsi Sosial di Bidang Rekreasi

Untuk menghilangkan kejenuhan sebagai akibat dari rutinitas atau kesibukan sehari-hari, tidak jarang orang meluangkan waktu untuk mencari nuansa baru yang menyenangkan, diantaranya dengan rekreasi ke obyek-obyek wisata. Dalam kegiatan ini seniman sangat diperlukan untuk mendukung suasana tersebut, baik dalam penataan taman, arsitek bangunan, maupun sebagai grup kesenian untuk menghibur para pengunjung.

Di bawah ini contoh gambar yang berkaitan dengan fungsi seni sebagai fungsi sosian dibidang rekreasi.


d. Fungsi Sosial di Bidang Komunikasi

Proses penyampaian informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan media atau alat untuk menyampaikan informasi tersebut.

Salah-satu karya seni rupa yang berfungsi di bidang komunikasi yaitu Reklame.

Perhatikan contoh gambar di bawah ini :


5. PROSES PENCIPTAAN SENI

Keberhasilan Seniman dalam menciptakan karya seni ditentukan oleh

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor dari dalam merupakan bakat seorang Seniman anugrah dari Allah SWT. yang dibawa sejak lahir. Faktor ekstrinsik atau faktor dari luar terdiri dari : pendidikan, pengalaman berkarya, dan motivasi atau rangsangan dari luar. Sedangkan proses penciptaan karya seni, melalui hal-hal sebagai berikut:

1) Hubungan Seniman dengan Alam

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh Seniman dari keindahan atau kejadian-kejadian alam yang menarik, sangat mempengaruhi dalam proses penciptaan karya seni. Pengalaman tersebut menempati atau mewarnai imajinasi Seniman Seni Rupa dalam ekspresinya berupa lukisan, patung, reklame, dan sebagainya.


2) Hubungan Seniman dengan Masyarakat

Seniman sebagai anggota masyarakat tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat karena ia lahir di tengah-tengah masyarakat, tidak bisa hidup sendirian tetapi saling membutuhkan.

Bagi Seniman kegiatan manusia di masyarakat sangat mempengaruhi daya ciptanya dalam proses penciptaan karya seni.

Perhatikan gambar di bawah ini.




3) Hubungan Seniman dengan Karya Seni

Bagi Seniman, karya seni merupakan alat untuk mencapai kepuasan berekspresi. Proses penciptaan karya seni ini tidak dikaitkan dengan hasil pengindraan di alam atau kejadian-kejadian di masyarakat, tetapi dorongan yang murni dari perasaan atau imajinasi pelukis.

Hasil penciptaan karya seni ini seolah-olah hanya untuk pelukis itu sendiri atau untuk memenuhi kepuasan batiniah pelukis dan tidak bertujuan untuk orang lain.

Perhatikan contoh lukisan di bawah ini :




Gambar 12 Lukisan ekspresionis

6. BERAGAM TEKNIK DALAM BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Teknik berarti penguasaan penggunaan media atau alat dan bahan termasuk penguasaan dalam pewarnaan lukisan.

Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik dalam menggambar / melukis :

1) Pointilis

Dalam teknik ini, titik dijadikan unsur yang paling penting sebagai pembentuk gambar. Bagian gambar yang kena cahaya digunakan titik yang tipis atau ringan, sedangkan bagian benda yang kena bayangan digunakan titik yang tegas atau tebal dan padat.

Perhatikan contoh gambar di bawah ini :




Gambar 13 Lukisan dengan teknik pointilis.

2) Teknik Linier atau Garis

Teknik linier merupakan cara menggambar benda atau obyek dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, seperti contoh lukisan di bawah ini.




Gambar 14

Contoh lukisan dengan

teknik linier.

3) Teknik Blok

Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup obyek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya nampak bentuk globalnya (siluet).

Perhatikan contoh gambar / lukisan di bawah ini.




Gambar 15

Contoh lukisan dengan

teknik blok.

4) Teknik Arsir

Teknik arsir yaitu cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap-terang obyek gambar sehingga nampak seperti tiga dimensi.

Perhatikan goresan di bawah ini.




Gambar 16

Contoh goresan dengan

teknik arsir.

5) Teknik Dusel

Teknik ini merupakan cara menggambar atau melukis dengan menggoreskan pensil gambar secara miring. Untuk pengaturan cahaya dan bayangan yaitu dengan cara mengatur berat-ringannya menggoreskan pensil tersebut. Teknik dusel dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat Bantu berupa gulungan kertas sebesar pensil yang digosokkan pada goresan pensil tersebut, agar menghasilkan goresan yang halus.

Perhatikan contoh goresan di bawah ini.




Gambar 17

Contoh goresan dengan

teknik dusel.

6) Teknik Aquarel

Yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.

Berikut contoh lukisan dengan teknik aquarel.




Gambar 18

Contoh lukisan dengan

teknk aquarel.

7) Teknik Plakat

Teknik plakat yaitu cara menggambar atau melukis dengan menggunakan cat poster atau cat akrilik dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya nampak pekat dan menutup.

Perhatikan contoh gambar atau lukisan di bawah ini.




Gambar 19

Contoh lukisan dengan teknik plakat.